Saturday, June 30, 2007

Progress layout outdoor TK Primagama Samarinda


Alhamdulillah.....progress penyiapan layout untuk outdoor terus dikebut untuk memenuhi target 16 juli ini, dalam foto diatas pemasangan canopy dalam tahap pemasangan rangka, salah satu keunggulan TK kami adalah kenyamanan tempat bermain outdoor bagi anak2 didik kami sehingga pada siang hari yang terik mereka tidak kepanasan dan pada saat hujan mereka tidak kebasahan. Proses penentuan apakah menggunakan canopy atau tidak berlangsung cukup alot juga karena harga canopy ternyata tidak murah juga, akan tetapi setelah berunding beberapa kali antara OWNER dengan para bunda (staff pengajar) akhirnya diputuskan menggunakan canopy dengan alasan kenyamanan bermain anak2 menjadi added value kami dibanding institusi yang sejenis.


Selain pemasangan canopy, dinding2 TK kami juga sudah mulai dilukis, kemarin saat mampir ke TK, saya melihat tema lukisannya mengenai aktivitas sehari-hari dan pemilihan tema ini telah ditentukan oleh para bunda. Dinding yang dilukis ini pun sudah dibuat draftnya sehingga tinggal di cat dengan berbagai komposisi warna, setelah komposisi warna selesai maka ada tahap finishing untuk mendetailkan gambar. Dalam gambar diatas ini terlihat juga adanya playground beserta papan pelunsurannya yang dilengkapi dengan box pasir dimana anak2 ini nantinya lebih aman ketika turun. Penghubung antara tower 1 dengan tower 2 ada tangga gantung yang telah didesain cukup aman, dengan harapan adanya tangga gantung ini akan merangsang jiwa petualangan anak2 didik kita. Sedangkan pada lantai akan dilukis juga dengan tema ular tangga. Sungguh menarik bukan, saya tidak sabar lagi untuk melihat hasilnya......oh iya saya lupa nih, karena areal outdoor ini cukup luas maka dengan berbagai aktivitas tentu saja tangan dan kaki anak2 ini akan kotor, oleh sebab itu kami menyiapkan westafel untuk membersihkan tangan dan kaki mereka.

Mengenai layout indoor sudah beres, tinggal menata mebel2 nya saja, ehm...ehmm...(menghela napas,red) tanpa disadari ternyata mimpi kami dibulan februari 2007 kemaren sudah mendekati kenyataan, ternyata kita harus memiliki mimpi dahulu sebelum memulai usaha, tanpa mimpi mustahil TK ini akan berdiri disini. Kalo diingat2 lagi beberapa bulan yang lalu gimana susahnya mencari lokasi TK, mencari guru dan kepala sekolah, marketing ke radio-koran dan mall2, belum lagi spanduk kami dijalan-jalan banyak dicuri sama orang2 pasar he..he...teryata memang harus ada episode seperti ini.

Goal kami setelah 1 tahun beroperasi TK ini di proyeksikan sebagai tempat training centre bagi TK primagama baru yang akan dibuka di Kalimantan, tentu saja selama 1 tahun ini kami akan membangun 1 sistem yang lebih solid lagi sehingga bisa menyamai bahkan lebih dari pendahulunya BIMBEL PRIMAGAMA, amin. Karena kami menjadi pioner sayang rasanya kalau tidak totalitas di bisnis ini, mohon doanya dari pembaca sekalian. Kami juga ingin menjadi salah satu institusi yang mampu mencetak anak-bangsa2 yang active, innovative dan berakidah Islam.

Wasalam,

Salam FUNtastic

Thursday, June 28, 2007

Pusingkah menjadi karyawan terus...

Selama 3 hari ini sejak posting yang terakhir saya sibuk sekali menyelesaikan kerjaannya TDB, yah menyelesaikan komplain2 costumer, meeting ini meeting itu, yah ngecek cash flow operasional cabang, pengejaran target invoice bulanan, belum lagi kalo dana operasional kekurangan dana cash akibat tidak balance nya antara anggaran dan actual budget yang turun dari kantor pusat, wah pusing deh malah kadang2 duit pribadi kepake juga tuh untuk nutupin dana operasional..............wah kalo diceritain bisa banjir air mata nih (he..he..parabola dikit lah). Padahal kalo dipikir-pikir yah segitu besar pengorbanan untuk kerjaan TDB buntut2 nya cuma puas dengan gaji bulanan, itu pun selama 12 bulan flat, masih mending kalo ada bonus atau kenaikan gaji tahun depan, kalo kaga'.......

Itulah sedikit romantika dari kehidupan sebagai TDB (karyawan,red), mau tidak mau, suka tidak suka kita harus patuh dan tunduk pada sistem yang sudah berlaku. Kalo tidak suka lebih baik pindah perusahan aja, nah celakanya di perusahan baru walaupun gajinya lebih besar tapi suasana tidak se enjoy di perusahan sebelumnya. Buntut2 nya pundung.....lagi, so sampai kapanpun juga kita akan ketemu dengan tembok penghalang, kita tidak merdeka, kemampuan kita tidak terasa optimal,dll....deh (keluh kesah terus!!!).....kalo prasangka, keluh kesah kita semuanya negatif maka semua energi dan activitas kita menghasilkan produk yang negatif.

Coba bandingkan dengan orang2 TDA dimana seluruh pikirannya dihabiskan untuk memikirkan bagaimana usaha yang dimilikinya terus berjalan bahkan omsetnya terus naik, bagaimana setelah usaha yang satu sudah berjalan mulai melirik peluang usaha yang lain, bagaimana caranya mendapatkan sebanyak-banyaknya aset. Sungguh mengherankan memang, disisi lain justru karyawan yang memiliki keterbatasan financial malah memiliki rasio liabilitas terhadap income jauh lebih tinggi daripada seorang wirausaha.

Kecenderungan yang terjadi dimasyarakat kita khususnya dikalangan pekerja bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat pengeluaran(liabilitas) juga makin tinggi, karena kembali lagi pada gaya hidup. Gaya hidup seorang wirausaha cenderung lebih terkontrol dibandingkan seorang karyawan, mengapa ? yah karena seorang TDA tidak memiliki jaminan keuangan seperti layaknya karyawan yang setiap bulan selalu terjamin. Ini lah yang menyebabkan seorang TDA lebih berhati-hati terhadap cash flow perusahan dan cash flow pribadinya, yang secara tidak langsung seorang TDA lebih "melek financial" daripada seorang karyawan. Coba deh kita lakukan survey, mana yang lebih banyak menggunakan perencanaan keuangan apakah seorang pengusaha atau seorang karyawan?

Ketika saya dulu masih bergaji 1 juta per bulan maka pengeluaran saya mencapai angka Rp. 800 ribu, ketika gaji saya naik 2 juta maka pengeluaran saya juga naik menjadi 1,3 juta. Bisa anda bayangkan seandainya gaji saya mencapai angka 10 juta sebulan, berapa banyak pengeluaran yang saya keluarkan.......pernahkah kita berpikir seandainya gaji saya 10 juta maka pengeluaran saya tetap 1,3 juta dan sisanya 1/3 saya tabung, 1/3 yang lain saya investasikan ke bisnis2 yang Return of Investmen-nya (ROI)tinggi dan sisanya saya habiskan untuk menikmati hidup.....
Saya rasa itu ide yang LUAR BIASA, tapi bagi seorang karyawan hal itu sungguh susah diterapkan, mengapa? karena konsep entrepreneur, konsep otak kanan-otak kiri, konsep brani mengambil resiko, konsep berani gagal, konsep berani mencoba lebih baik daripada gagal mencoba,....belum tumbuh dalam diri kita masing2.

Saya berharap wacana ini sedikit banyak bisa menggugah atau menggelitik alam pikiran atau mindset anda yang selama ini masih takut untuk memulai usaha, takut berpindah kuadran, ataupun masih loyal dengan konsep pekerjanya.....oleh sebab itu jangan lewatkan :

Untuk Masyarakat Balikpapan dan Samarinda yang merindukan dibukanya Entrepreneur University (EU).
Kami informasikan bahwa kegiatan Entrepreneur University tersebut dibuka
Tanggal 28 dan 29 Juni 2007.
Waktu 17.00 WITA
Bertempat di :
- Hotel Adika Bahtera ( Balikpapan )
- Hotel Grand Victoria ( Samarinda )


LEBIH LENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DISINI atau hubungi ke HP saya 08125536109

Wasalam,

Salam FUNtastic

Monday, June 25, 2007

Persiapan menyambut tahun ajaran baru


Alhamdulillah tanggal 16 Juli 2007 sudah semakin dekat, detik2 menyambut kedatangan tahun ajaran baru sudah didepan mata, ini lah saat untuk membuktian kekompakan team work ini. Kami menyadari TB dan TK Primagama ini menjadi pioner di Kalimantan. Oleh sebab itu begitu banyak mata yang memperhatikan sepak terjang kami, jika kami sukses di Samarinda maka dalam waktu dekat di Balikpapan, Bontang, Sangata dan kota2 lain di Kalimantan akan menyusul di buka. Jika melihat kebelakang ide pendirian lembaga pendidikan ini berawal dari acara Nyantrik peserta Entrepreneur University (EU) dimana dari Samarinda diikuti oleh beberapa orang termasuk pak Juni, Chandra dan Hadi. Saya sendiri saat itu tidak bisa ikut karena masih dinas keluar kota. Dari kunjungan ke tempat2 usaha di Yogyakarta tersebut ternyata pak Chandra mencium peluang bisnis TB&TK Primagama. Gagasan tersebut mulai dimatangkan oleh beliau hingga didapatkan 6 orang yang tertarik termasuk saya sendiri yang ditawari melalui telpone. Alasan ketertarikan saya dikarenakan dari dulu saya lebih mencintai bisnis di dunia pendidikan sehingga tawaran ini saya langsung ambil dan benar saja dalam rentan waktu 5 bulan ini sejak Februari kami sudah berproses walaupun dari 6 orang pemegang saham menjadi 4 saja. Tapi dengan kesolidan tersebut kami tetap maju walaupun rintangan menghadang seperti masalah dana. Adapun beberapa step yang kami lalui adalah sebagai berikut :

1. Mencari kontrakan
2. Membayarkan Master Frenchise
3. Merekrut karyawan
4. Persiapan perlengkapan yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar
5. Persiapan bunda2 pengajar dengan training kurikulum di Yogyakarta
6. Marketing
7. Mmbuka pendaftaran
8. Pematangan secara institusi untuk menyambut tahun ajaran baru

Ada beberapa hikmah yang dapat saya rasakan :
1.Take Action dahulu, jangan berpikir-pikir dulu dalam mengambil peluang. Gunakan otak kanan dahulu baru kemudian otak kiri, karena jika kalkulasi terlebih dahulu apakah bisnis ini untung atau tidak maka setelah melihat angkanya yang besar maka semangat kita akan menciut, alhasil boro2 maju kita malah mundur teratur dari persaingan.

2.Jangan pernah meremehkan semangat dan motivasi, tanpa itu maka proses selanjutnya hanya angin lalu saja. Semangat dan motivasi lah yang saya gunakan untuk mendapatkan pinjaman modal he..he.., seandainya saya tidak yakin maka saya pun tidak punya keberanian untuk mempresentasikan peluang2 usaha ini ke orang2 yang meminjamkan modalnya.

3.Jangan pernah takut GAGAL karena kegagalan adalah pembelajaran, tanpa pembelajaran kita tidak tahu mana bisnis yang prospek mana yang tidak, semakin sering kita gagal maka jam terbang kita semakin tinggi secara otomatis feeling kita terhadap prospek bisnis semakin kuat. Hal itu tidak kita dapatkan dalam dunia kerja, semakin sering kita buat kegagalan maka ancaman pemecatan semakin dekat he..he...

4.Menjalankan usaha lebih baik dalam status TDA, maksudnya jika kita masih bekerja (AMPHIBI) maka usaha yang kita bangun tidak maksimal dan hal ini saya rasakan sendiri, ada kemudahan yang saya rasakan saat ini dimana 2 orang dari OWNER ini sudah TDA sehingga mereka lebih totalitas, cuma mau sampai kapan mereka terus2 seperti itu yang seharusnya bisnis ini dijalankan oleh 4 orang dalam kondisi yang sama, saya merasakan ada yang ganjil saja walaupun sampai detik ini kami masih solid. Oleh sebab itu saya memberikan komitmen saya kepada mereka bahwa akhir tahun 2007 ini saya harus sudah menjadi TDA. Bagaimana pun caraya saya harus sudah mapan secara financial sehingga saya bertekad dalam hati bahwa awal tahun 2008 merupakan lompatan bisnis saya akan terjadi. Pengembangan TB&TK Primagama ke suluruh kota di Kalimantan tidak bisa saya lakukan hanya di meja kantor saya saat ini saja, saya harus banyak dilapangan untuk membangun pondasi bisnis ini.

5.Kekuatan Doa memegang peranan penting dalam kelancaran bisnis kita, doa adalah senjata sekaligus tameng kaum beriman, tanpa doa ibarat berperang tanpa senjata dan perisai. Allah SWT lah yang menjadi tujuan hidupku, saya membangun bisnis ini sebenarnya untuk Dia, semakin saya Financial Freedom semakin banyak yang bisa saya lakukan untuk umat ini. Saya ingin menjadi pintu rejeki dan pintu rahmat bagi hamba Allah yang lain.

Amin......semoga tulisan ini terus mengilhami, memotivasi dan menginspirasi diriku sepanjang masa, tulisan ini akan kubuka ketika kurasakan ada penurunan motivasi.

Salam FUNtastic,

Sunday, June 24, 2007

Bagaimana memulai usaha?

Blog kali ini saya sadur dari tulisan dalam blog mas yoyok semoga menginspirasi temen2 yang masih TDB ataupun AMPHIBI.

Pembaca
Kemarin sepulang dari jogja saya bareng dengan seseorang yang baru 2 tahun lulus kuliah di universitas swasta di yogyakarta, jurusan Hukum. Dia bercerita selama 2 tahun ini sedang mencari kerja di notaris, pengacara, bahkan sampai mendaftar di Bank swasta... dan semuanya itu belum berjodoh dengannya... Ada beberapa panggilan kerja, tetapi itu bukan yang dia sukai... Jadi statusnya masih job seeker....
Saya jadi teringat 5 tahun yang lalu, ketika posisi dulu saya sama dengan dia sekarang ini. Lamar sana, lamar sini, bikin surat lamaran sampai puluhan kemudian masukin ke kantor pos dan berharap ada panggilan kerja... Ternyata dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Paradigma yang tercipta dari kampus kita kuliah sama, lulus kuliah, cari kerja. Pada waktu wisuda pun, pesan dari rektor seperti itu... semoga mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya. Bisa dihitung dengan jari, rektor yang berpesan, semoga setelah lulus, bisa membuat perusahaan sendiri, bisa berbisnis sendiri, dan memberikan gaji kepada orang lain. Jarang yang seperti itu!

Dan pendidikan yang ada dari jaman orde baru sampai sekarang masih sama. Hanya berkompetisi di otak kiri saja. Semuanya harus masuk di logika dan hitungan; pekerjaan otak kiri. Sementara otak kanan yang berisi intuisi, emosi, dsb jarang sekali tersentuh. Tidak pernah ada mata kuliah yang mengajarkan bagaimana menjadi suprvisor, bagaiamana menjadi manager umum, bagaimana cara membuat system perusahaan, bagaimana cara merekrut karyawan, bagaimana membangun bisinis, bagaimana menghadapi kegagalan, bagaimana cara bersukur kepadaNya atas segala karunianya, dsb...
So, bagi anda yang manjadi dosen, guru, pengajar dan sebagainya, hendaknya mulai memikirkan hal ini. Karena ternyata dunia setelah lulus kuliah sangat jauh berbeda... Dan di terima atau tidak, bahwa sekarang ini era industri sudah mulai bergeser ke era informasi. Artinya, employee sudah bukan menjadi alternatif lagi untuk mendapatkan kesejahteraan hidup..
So, saya menceritakan tentang perjalanan saya kepada anak yang baru lulus itu, dari saya dulu job seeker sampai pindah kerja ke TDA, dan sesuai dengan perkiraan saya, di surpraised! Kelihatan banget perubahan di raut wajahnya yang sepertinya menerima ide yang aneh... Dan kelihatan banget kalo hal itu baru baginya...
Kemudian muncul pertanyaan darinya seperti ini.

1. Bagaimana memulai usaha?

2. Apa usaha yang tepat buat saya?

3. Saya tak punya modal untuk usaha, terus bagaimana?

4. Bagaimana jika usaha saya nanti gagal? Apa yang saya lakukan?

5. Dimana saya belajar seluk beluk usaha saya?

Saya menjawab:

1. Untuk memulai usaha dibutuhkan tekad dan semangat yang tinggi dan berorientasi pada hasil, jangan pada resiko. Untuk menjaga semangat tetap tinggi dan stabil, mengadopsi (dan sedikit memodifikasi) dari film the Secret, yaitu kita ambil sebuah batu kerikil. Kemudian dengan memegang kuat batu itu, kita ikrarkan niat kita, kita bulatkan semangat kita, dan rasakan gejolak semangat dari ujung kaki bawah ke kepala, dan rasakan juga energi tersebut menyentuh batu yang kita genggam tadi. Nah, batu itu kita masukin ke kantong kita dan bawa kemana pun kita pergi. Kemudian jika kita suatu saat lagi down semangatnya, lagi bad mood, BT, demotivasi dan sebagainya, genggamlah kuat batu itu, insya Allah, pikiran kita akan teringat dengan ikrar kita sebelumnya, dan semangat akan segera mucul kembali.

2. Usaha yang paling tepat adalah usaha yang sesuai dengan hobi. Misalnya hobinya memasak, maka mungkin bisa membuka toko tentang memasak ataupun peralatan masak. Misalnya hobinya koleksi pakaian muslim, maka mungkin bisa membuka toko butik pakaian dsb. Tujuannya menyesuaikan dengan hobi adalah selain kita bisa expert di bidangnya, juga untuk menciptakan energi positif karena kita akan selalu merasa senang mengelolanya.

3. Nah untuk permodalan, ada ilustrasi sebagai berikut. Misalnya ada 2 orang, si A dan si B mau bepergian ke dari Jakarta ke Surabaya. Kedua orang tadi sama-sama tidak punya ongkos untuk pergi Surabaya. Tiap hari si A selalu berharap agar mendapatkan ongkos untuk pergi ke Surabaya. Dia mengatakan kepada semua orang dia tidak bisa ke Surabaya karena tidak punya ongkos, dan dia mengharapkan agar ada orang yang mau memberikan sumbangan ataupun tumpangan gratis ke Surabaya. Sementara si B, dia langsung action. Dia tidak punya ongkos, tetapi punya tekad. Walaupun tidak ada ongkos, dia niat untuk jalan kaki menuju ke Surabaya. Sementara si A sedang merenungi nasibnya, si B sudah puluhan km meninggalkan jakarta menuju Surabaya. Nah, jika anda punya uang lebih, kira-kira akan di berikan kepada siapa uang itu untuk ongkos ke Surabaya? Tentunya si B kan? Karena kita melihat SEMANGAT dan TEKADNYA. So, investor pun akan berpikiran sama seperti itu. Bahkan Bank pun sama. Maka dari itu, jangan karena tidak ada modal kita nggak mau memulai. Mulailah dulu dari apa yang bisa kita kerjakan sekarang. Jangan tunggu modal. Modal akan menghampiri kita manakala alam semesta sudah berkehendak (The Secret). Jika ingin punya punya toko mainan anak, misalnya, jangan pikir dulu uang dari mana, ngutang ma siapa dsb. Tapi pikirkan saja butuh space ruang berapa, desainnya bagaimana, mainan apa saja yang akan dijual, target marketnya usia anak berapa, lokasi yang paling tepat dimana dsb.. Intinya Action dulu. Dan Yakinlah, bahwa modal akan datang.

4. Sekarang kita bicara tentang kegagalan... Sudah banyak referensi tentang riwayat kegagalan orang-orang hebat yang ditulis di banyak media... Misalnya, Sandler yang sudah gagal ratusan kali menawarkan produknya ke restoran-restoran, akhirnya berhasil, sehingga kita bisa makan KFC hari ini, dll,dll banyak kok contoh yang lain .. Nah jadi kalo kita baru belum berhasil ketika mencoba baru 1 kali, pantaskah itu disebut gagal? Kegagalan adalah belajar. Itu saja. Kegagalan adalah manakala kita berhenti berusaha ketika kita belum berhasil.

5. Untuk belajar usaha, banyak sekali. Anda bukan orang pertama yang memulai usaha. So, ngobrol dengan rekan anda, kelilinglah seputar kota anda, lihatlah toko-toko yang ada disana, masuki lah yang kelihatan menarik,dan ngobrolah dengan pemiliknya. Setelah keluar, anda catat, kenapa anda tadi masuk toko itu? Apa yang menarik dari toko itu sehingga anda mau masuk? Enakkah anda ngobrol dengan pemiliknya, apakah ada yang perlu ditambah dalam tokonya, apakah ada yang perlu di hilangkan dari tokonya... terus begitu.. rutinlah melakukan hal itu tiap hari. Dan dari semuanya, ambillah yang paling baik diantaranya, terapkan pada toko/usaha anda... pasti berhasil! Dan ingat sekali lagi saya katakan disini bahwa jenis jualan, jenis dagangan, kinds of product, itu bukan hal utama kita. Itu hanya tools, hanya sarana. Yang paling utama adalah kita! Kita-lah barang dagangannya... Ada kata-kata yang bagus, tapi maaf saya lupa siapa yang mengatakannya, dia menyebutkan bahwa Everybody is Seller, and Everybody is marketer...
Demikian pembaca, semoga bermanfaat.

TDA Property

Subhanallah....pada hari Sabtu, 23 Juni 2007 ada momen bersejarah dimana digelarnya seminar mengenai TDA PROPERTY yang dibawakan oleh Pak James (salah satu anak didik Pak Tung), rupanya seminar tersebut yang dihadiri oleh 200 orang menjadi cikal bakal TDA property.

Selain kebesaran Allah ada hal yang sungguh di sayangkan karena pada hari itu sebenarnya para OWNER TK PRIMAGAMA SAMARINDA (saya,Juni,Candra dan Hadi) akan menghadiri acara tersebut di Jakarta, tapi dikarenakan ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan maka yang berangkat hanya Pak Hadi dan Pak Candra. Dan luar biasanya lagi ternyata kisah sukses Pak Candra dalam menggondol uang > 5 milliar dari bisnis property itu dalam waktu cuma 5 bulan saja bergema juga sampai ke Jakarta. DAHSYAT......DAHSYAT......DAHSYAT man, saya sungguh beruntung dapat mengikuti perkembangan proses pencairan duit itu sejak gol nya ruko di wilayah Sempaja hingga yang terakhir 2 buah unit rumah di perumahan Grand Tamansari (Wika), dan 1 property lagi masih dalam proses di salah satu real estate terbaik di kota Samarinda, tidak maen2 seandainya gol.....1 unit tersebut mencapai 8 milliar rupiah (anda bisa bayangkan fee marketing yang saya dapatkan he....he....).

Saya banyak berguru dari Pak Candra, padahal proses bisnis property saya masih 1 itupun saya lakoni sejak tahun 2006. Tapi Alhamdulillah dengan pengalaman2 beliau saya makin optimis Saya pasti bisa seperti Pak Candra, kadang2 saya merasa ciut juga dengan besarnya kredit yang harus dibayarkan ke Bank tapi jika kita berorientasi kepada resiko maka kita tidak akan maju2, kita harus berorientasi pada hasil seperti dikatakan oleh Pak Yoyox.
Hasil liputan mengenai seminar tersebut dapat dilihat dalam blog pak Hadi Kuntoro dan pak Roni Yuzirman.

Wasalam,

Salam FUNtastic

Saturday, June 23, 2007

Pernikahanku



Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT karena pada bulan Maret 2004 selepas wisuda Saya mempersunting wanita yang sangat kucintai, momen2 tersebut sangat indah sekali dan ini menjadi langkah awal saya memasuki kehidupan berumahtangga. Saat itu saya baru saja menjadi seorang TDB (karyawan) dimana baru 1 bulan selesai training. Walaupun sudah menjadi TDB, hati ini masih menjerit karena dunia yang saya geluti saat ini mengantarkan saya semakin jauh dari mimpi saya untuk menjadi seorang TDA. Saya masih ingat betul kata2 pak Rektor ITB saat itu (sekarang udah jadi Menristek,red) "Ada 2 dosa besar yang akan kalian pikul, yakni pertama ketika beberapa tahun yang lalu dimana kalian lulus UMPTN pada saat itu anda telah menyingkirkan sekian ribu calon mahasiswa yang ingin masuk ITB, dosa yang kedua akan kalian pikul ketika anda2 semua menjadi karyawan karena saat itu ada bayak sekali calon2 karyawan yang tersisih karena anda, jadi untuk menghapus dosa2 anak2 ITB adalah dengan banyak2 membuka lapangan kerja baru untuk menampung orang2 yang pernah kita sisihkan sewaktu UMPTN yang lalu". Wejangan tersebut sampai detik ini masih terekam dalam memoriku dan menjadi inspirasi bagiku untuk melepaskan kungkungan dunia TDB.

Dahsyat....Dahsyat....Dahsyat,

Salam FUNtastic !!!

Wasalam,