Sunday, June 24, 2007

Bagaimana memulai usaha?

Blog kali ini saya sadur dari tulisan dalam blog mas yoyok semoga menginspirasi temen2 yang masih TDB ataupun AMPHIBI.

Pembaca
Kemarin sepulang dari jogja saya bareng dengan seseorang yang baru 2 tahun lulus kuliah di universitas swasta di yogyakarta, jurusan Hukum. Dia bercerita selama 2 tahun ini sedang mencari kerja di notaris, pengacara, bahkan sampai mendaftar di Bank swasta... dan semuanya itu belum berjodoh dengannya... Ada beberapa panggilan kerja, tetapi itu bukan yang dia sukai... Jadi statusnya masih job seeker....
Saya jadi teringat 5 tahun yang lalu, ketika posisi dulu saya sama dengan dia sekarang ini. Lamar sana, lamar sini, bikin surat lamaran sampai puluhan kemudian masukin ke kantor pos dan berharap ada panggilan kerja... Ternyata dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Paradigma yang tercipta dari kampus kita kuliah sama, lulus kuliah, cari kerja. Pada waktu wisuda pun, pesan dari rektor seperti itu... semoga mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya. Bisa dihitung dengan jari, rektor yang berpesan, semoga setelah lulus, bisa membuat perusahaan sendiri, bisa berbisnis sendiri, dan memberikan gaji kepada orang lain. Jarang yang seperti itu!

Dan pendidikan yang ada dari jaman orde baru sampai sekarang masih sama. Hanya berkompetisi di otak kiri saja. Semuanya harus masuk di logika dan hitungan; pekerjaan otak kiri. Sementara otak kanan yang berisi intuisi, emosi, dsb jarang sekali tersentuh. Tidak pernah ada mata kuliah yang mengajarkan bagaimana menjadi suprvisor, bagaiamana menjadi manager umum, bagaimana cara membuat system perusahaan, bagaimana cara merekrut karyawan, bagaimana membangun bisinis, bagaimana menghadapi kegagalan, bagaimana cara bersukur kepadaNya atas segala karunianya, dsb...
So, bagi anda yang manjadi dosen, guru, pengajar dan sebagainya, hendaknya mulai memikirkan hal ini. Karena ternyata dunia setelah lulus kuliah sangat jauh berbeda... Dan di terima atau tidak, bahwa sekarang ini era industri sudah mulai bergeser ke era informasi. Artinya, employee sudah bukan menjadi alternatif lagi untuk mendapatkan kesejahteraan hidup..
So, saya menceritakan tentang perjalanan saya kepada anak yang baru lulus itu, dari saya dulu job seeker sampai pindah kerja ke TDA, dan sesuai dengan perkiraan saya, di surpraised! Kelihatan banget perubahan di raut wajahnya yang sepertinya menerima ide yang aneh... Dan kelihatan banget kalo hal itu baru baginya...
Kemudian muncul pertanyaan darinya seperti ini.

1. Bagaimana memulai usaha?

2. Apa usaha yang tepat buat saya?

3. Saya tak punya modal untuk usaha, terus bagaimana?

4. Bagaimana jika usaha saya nanti gagal? Apa yang saya lakukan?

5. Dimana saya belajar seluk beluk usaha saya?

Saya menjawab:

1. Untuk memulai usaha dibutuhkan tekad dan semangat yang tinggi dan berorientasi pada hasil, jangan pada resiko. Untuk menjaga semangat tetap tinggi dan stabil, mengadopsi (dan sedikit memodifikasi) dari film the Secret, yaitu kita ambil sebuah batu kerikil. Kemudian dengan memegang kuat batu itu, kita ikrarkan niat kita, kita bulatkan semangat kita, dan rasakan gejolak semangat dari ujung kaki bawah ke kepala, dan rasakan juga energi tersebut menyentuh batu yang kita genggam tadi. Nah, batu itu kita masukin ke kantong kita dan bawa kemana pun kita pergi. Kemudian jika kita suatu saat lagi down semangatnya, lagi bad mood, BT, demotivasi dan sebagainya, genggamlah kuat batu itu, insya Allah, pikiran kita akan teringat dengan ikrar kita sebelumnya, dan semangat akan segera mucul kembali.

2. Usaha yang paling tepat adalah usaha yang sesuai dengan hobi. Misalnya hobinya memasak, maka mungkin bisa membuka toko tentang memasak ataupun peralatan masak. Misalnya hobinya koleksi pakaian muslim, maka mungkin bisa membuka toko butik pakaian dsb. Tujuannya menyesuaikan dengan hobi adalah selain kita bisa expert di bidangnya, juga untuk menciptakan energi positif karena kita akan selalu merasa senang mengelolanya.

3. Nah untuk permodalan, ada ilustrasi sebagai berikut. Misalnya ada 2 orang, si A dan si B mau bepergian ke dari Jakarta ke Surabaya. Kedua orang tadi sama-sama tidak punya ongkos untuk pergi Surabaya. Tiap hari si A selalu berharap agar mendapatkan ongkos untuk pergi ke Surabaya. Dia mengatakan kepada semua orang dia tidak bisa ke Surabaya karena tidak punya ongkos, dan dia mengharapkan agar ada orang yang mau memberikan sumbangan ataupun tumpangan gratis ke Surabaya. Sementara si B, dia langsung action. Dia tidak punya ongkos, tetapi punya tekad. Walaupun tidak ada ongkos, dia niat untuk jalan kaki menuju ke Surabaya. Sementara si A sedang merenungi nasibnya, si B sudah puluhan km meninggalkan jakarta menuju Surabaya. Nah, jika anda punya uang lebih, kira-kira akan di berikan kepada siapa uang itu untuk ongkos ke Surabaya? Tentunya si B kan? Karena kita melihat SEMANGAT dan TEKADNYA. So, investor pun akan berpikiran sama seperti itu. Bahkan Bank pun sama. Maka dari itu, jangan karena tidak ada modal kita nggak mau memulai. Mulailah dulu dari apa yang bisa kita kerjakan sekarang. Jangan tunggu modal. Modal akan menghampiri kita manakala alam semesta sudah berkehendak (The Secret). Jika ingin punya punya toko mainan anak, misalnya, jangan pikir dulu uang dari mana, ngutang ma siapa dsb. Tapi pikirkan saja butuh space ruang berapa, desainnya bagaimana, mainan apa saja yang akan dijual, target marketnya usia anak berapa, lokasi yang paling tepat dimana dsb.. Intinya Action dulu. Dan Yakinlah, bahwa modal akan datang.

4. Sekarang kita bicara tentang kegagalan... Sudah banyak referensi tentang riwayat kegagalan orang-orang hebat yang ditulis di banyak media... Misalnya, Sandler yang sudah gagal ratusan kali menawarkan produknya ke restoran-restoran, akhirnya berhasil, sehingga kita bisa makan KFC hari ini, dll,dll banyak kok contoh yang lain .. Nah jadi kalo kita baru belum berhasil ketika mencoba baru 1 kali, pantaskah itu disebut gagal? Kegagalan adalah belajar. Itu saja. Kegagalan adalah manakala kita berhenti berusaha ketika kita belum berhasil.

5. Untuk belajar usaha, banyak sekali. Anda bukan orang pertama yang memulai usaha. So, ngobrol dengan rekan anda, kelilinglah seputar kota anda, lihatlah toko-toko yang ada disana, masuki lah yang kelihatan menarik,dan ngobrolah dengan pemiliknya. Setelah keluar, anda catat, kenapa anda tadi masuk toko itu? Apa yang menarik dari toko itu sehingga anda mau masuk? Enakkah anda ngobrol dengan pemiliknya, apakah ada yang perlu ditambah dalam tokonya, apakah ada yang perlu di hilangkan dari tokonya... terus begitu.. rutinlah melakukan hal itu tiap hari. Dan dari semuanya, ambillah yang paling baik diantaranya, terapkan pada toko/usaha anda... pasti berhasil! Dan ingat sekali lagi saya katakan disini bahwa jenis jualan, jenis dagangan, kinds of product, itu bukan hal utama kita. Itu hanya tools, hanya sarana. Yang paling utama adalah kita! Kita-lah barang dagangannya... Ada kata-kata yang bagus, tapi maaf saya lupa siapa yang mengatakannya, dia menyebutkan bahwa Everybody is Seller, and Everybody is marketer...
Demikian pembaca, semoga bermanfaat.

3 comments:

uta888.wordpress.com said...

kalau menurut saya kita memang (sebagai manusia) punya fungsi
masing-masing dalam kehidupan ini. inilah menurut saya salah satu
penyebab mengapa ada usaha seseorang cepat maju dan ada beberapa yang
lambat maju.

lalu bagaimana dengan perkataan "kamu bisa jika kamu berpikir kamu
bisa". you can if you think you can. atau juga komentar orang-orang
"yang penting kemauan dan kerja keras". itu tidaklah bertentangan
dengan bakat dan minat. sama sekali tidak. saya mau menjelaskannya.
tapi kayaknya panjang banget deh.

kapan2 saya akan tambah terus tulisan saya di www.uta888.wordpres s.com
tentang bakat dan minat kita ini.

ada yang ingin komentar...?

uta888.wordpress.com said...

kalau menurut saya kita memang (sebagai manusia) punya fungsi
masing-masing dalam kehidupan ini. inilah menurut saya salah satu
penyebab mengapa ada usaha seseorang cepat maju dan ada beberapa yang
lambat maju.

lalu bagaimana dengan perkataan "kamu bisa jika kamu berpikir kamu
bisa". you can if you think you can. atau juga komentar orang-orang
"yang penting kemauan dan kerja keras". itu tidaklah bertentangan
dengan bakat dan minat. sama sekali tidak. saya mau menjelaskannya.
tapi kayaknya panjang banget deh.

kapan2 saya akan tambah terus tulisan saya di www.uta888.wordpres s.com
tentang bakat dan minat kita ini.

ada yang ingin komentar...?

Anonymous said...

makasih pak motivasinya, sebenarnya saat ini saya gi pengennn banged memulai usaha, dan masalah yang saya hadapi sama persis sama postingan diatas. jadi terima kasih.
pak saya remaja yang berusia 21 tahun, dan sedang menjadi karyawan di suatu tempatlah. and apa usaha yang cocok untuk saya. terima kasih.