Blog ini menjadi media perjuanganku melangkah menuju perubahan dari kuadran kiri ke kanan, dari TDB (Tangan Di Bawah) ke TDA (Tangan Di Atas)dan menjadi akses bagi teman2 yang memiliki visi dan misi entrepreneur
Monday, July 30, 2007
5 pertanyaan untuk menjadi Pengusaha
(dari gambar pada barisan nomor 1 (jongkok) dari kiri Candra, Ahadi, kemudian saya yang menggunakan kemeja putih, dan Juni. Sedangkan pak Teguh berada pada barisan 2 atau no. 8 dari sebelah kiri)
Banyak ilmu yang saya dapatkan dari mentoring Pak Teguh (General Manager TB dan TK Primagama) pada malam minggu 28 Juli 2007. Seperti pementor2 sebelumnya beliau kali ini mengajak ke pada kami semua untuk menyegerakan memulai usaha, terlepas usahanya bergerak di bidang jasa, retail maupun bisnis lobi. Dari yang dipaparkan pak Teguh ada yang cukup menyita perhatianku yaitu mengenai "5 PERTANYAAN UNTUK MENJADI PENGUSAHA"
Pertanyaan2 ini bisa dipilih salah satu untuk memandu kita memulai usaha.
1. Apa yang SAYA bisa (disesuaikan dengan kompetensi yang kita miliki)
Pertanyaan ini mencoba menggambarkan bahwa dengan keahlian/skill yang kita miliki dapat menjadi modal awal untuk memulai usaha. Contohnya jika kita punya keahlian bermain musik maka dengan mudah kita menggunakan skill ini untuk mengajarkan orang lain untuk bisa bermain musik, seperti pak Purwa dengan sekolah musik Purwacaraka - nya. Usaha yang didasari dari kompetensi ini cenderung lebih "survive" dikarenakan kita sebagai Business Owner lebih tau detailnya sehingga proses yang berjalan dapat diikuti day to day dan secepatnya akan mengetahui jika terjadi "sesuatu yang ganjil". Keuntungan lainnya karena kita sendiri yang melakoni bisnis ini maka cost operasionalnya dapat ditekan seminimal mungkin karena tidak perlu menggaji seorang manager untuk mengatur operasional selain itu sedini mungkin mencegah terjadinya kebocoran pengeluaran. Walau demikian kerugiannya adalah kita akan terjebak dalam kondisi "IN BUSINESS" dimana day to day kita habiskan untuk fokus pada bisnis ini, kecenderungan customer lebih percaya kita daripada staff kita menyebabkan kita sulit untuk mendelegasikan tanggung jawab operasional ke orang lain, sehingga kemungkinan untuk mengembangkan bisnis akan terhambat.
2. Apa yang SAYA sukai (hobby oriented)
Konsep ini hampir sama dengan point 1 dimana bisnis yang dikembangkan dari hobi jauh lebih "tahan banting". Hobi kita akan tersalurkan sehingga berapapun cost operasional yang dibutuhkan kita tidak pernah merasa menyesal, motivasi bisnis ini jauh lebih kuat. Contoh kasus bisnis penyewaan buku cerita - komik, hobi membaca dan mengkoleksi komik akan tersalurkan di bisnis ini, sehingga berapapun anggaran yang dibutuhkan untuk membeli komik2 lawas (lama) dan new release tak akan jadi masalah. Customer semakin banyak yang datang ke outlet kita jika koleksi kita lengkap dan ter-update. Pelanggan setia akan bertambah seiring semakin lengkapnya koleksi kita. Kelemahan dari bisnis ini adalah susah untuk diduplikasi (menurut saya,red.) sehingga kesulitan dalam mengembangkan bisnis ini untuk menjadi beberapa cabang.
3. Siapa disekitar SAYA yang bisa
Maksudnya, kita tidak harus punya kompetensi tertentu untuk membuka jenis usaha tertentu. Yang kita butuhkan adalah mencari orang2 yang punya kompetensi yang kita inginkan untuk bekerja pada kita. Dari awal pendirian bisnis ini kita sudah menjadi BOS, kita tinggal menyampaikan konsep2 kita dan mencari manager2 yang dapat mem follow up konsep2 atau ide2 kita. Kita sebagai BOS hanya memberikan GOAL buat mereka dan tugas mereka lah sebagai "orang gajian" untuk bekerja mewujudkan mimpi kita. Banyak sekali keuntungan dari konsep ini dimana waktu kita jauh lebih banyak untuk memikirkan pengembangan bisnis, dan semakin banyak karyawan yang kita pekerjakan di bisnis ini maka pintu Rahmat Allah semakin terbuka lebar buat kita dan semua orang yang kita nafkahi. Walau demikian kita harus waspada terhadap kecurangan2 yang akan dilakukan oleh karyawan kita dan kita membutuhkan cost yang lebih besar untuk menjalankan bisnis yang management-nya kita delegasikan ini.
4. Apa yang disekitar SAYA bisa digunakan (resources oriented)
Coba kita perhatikan lingkungan di sekitar kita, apakah ada hal2 yang bisa kita bisnis-kan, potensi apa yang ada disekitar kita yang bisa kita kembangkan. Misalkan rumah kita dekat TPA (tempat pembuangan akhir), ini adalah peluang bisnis loh...akan banyak tercipta bisnis turunan di sekitar daerah ini, walaupun bagi sebagian orang tempat ini dianggap "sampah". Saya pernah mendengar kisah seorang pengumpul botol2 plastik yang punya omset 65 juta per minggu (atau sekali pengiriman potongan2 plastik yang sudah dihancurkan ke sebuah pabrik plastik di Surabaya).
5. Apa yang dibutuhkan orang-orang disekitar SAYA (market oriented)
Perhatikan disekeliling kita apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sekitar rumah kita dan saat ini belum ada satupun orang yang berusaha memfasilitasi ataupun menyediakan. Ini adalah peluang loh...contoh kasus, belum genap 3 bulan dibukanya TOKO KRISBOW di Samarinda telah menjadi referensi bagi para kepala rumah tangga di kota ini untuk mencari keperluan2 rumah tangga seperti alat kantor, perkakas, peralatan safety dan diantara produk2 yang mereka jual ternyata genset menjadi produk yang laris manis. Hal ini rupanya dibaca oleh mereka dimana setahun ini kota-kota di Kalimantan mengalamai byar-pet akibat kekurangan pasokan energi listrik. Kebutuhan genset pun menjadi barang primer bagi rumah2 di Samarinda. KRISBOW menangkap peluang ini dengan menawarkan genset dari kapasitas 1000 VA hingga 15 KVA, produknya pun sangat berkualitas dengan jaminan 1 tahun, selain itu KRISBOW terbilang lengkap.
So........dari 5 pertanyaan diatas mana yang kita jadikan panduan untuk kita dalam memulai usaha/bisnis.
Salam FUNtastic.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment